Saking seringnya mendengar seseorang terkena penyakit DBD, reaksi Anda mungkin akan datar dan tidak seheboh saat mendengar rekan atau anggota keluarga terkena penyakit Hepatitis atau TBC. Padahal semua penyakit yang disebut tadi penyebabnya virus dan mengancam jiwa seseorang. Anda perlu tahu fakta-fakta penting tentang Demam Berdarah agar tak lagi menganggapnya enteng.
Saking seringnya mendengar seseorang terkena penyakit DBD, reaksi Anda mungkin akan datar dan tidak seheboh saat mendengar rekan atau anggota keluarga terkena penyakit Hepatitis atau TBC. Padahal semua penyakit yang disebut tadi penyebabnya virus dan mengancam jiwa seseorang. Anda perlu tahu fakta-fakta penting tentang Demam Berdarah agar tak lagi menganggapnya enteng.
Fakta 1: DBD adalah penyakit menular yang berbahaya dan dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah serta kepanikan masyarakat.
Fakta 2: Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PP & PL) Kementrian Kesehatan RI, DBD mulai menjadi masalah kesehatan masyarakat sejak tahun 1968 dengan jumlah 58 kasus di seluruh Indonesia.
Fakta 3: DBD disebabkan oleh virus dengue ber jenis Flavivirus , yang masuk dalam famili Flaviviridae. Ada 4 jenis virus dengue yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang bersirkulasi di Indonesia. Seseorang yang darahnya terjangkit virus ini akan menularkan pada orang lain melalui gigitan nyamuk. Nyamuk penular ini disebut vektor.
Fakta 4: Ada 2 jenis nyamuk yang menjadi perantara penularan virus DBD yaitu Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini menularkan virus melalui darah.
Fakta 5: Berdasarkan data tahun 2010, angka insiden (AI)/Insiden Rate (IR) tertinggi kasus DBD di Indonesia adalah provinsi Bali, lalu disusul provinsi DKI Jakarta, Kalimantan Timur. Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau.
Fakta 6: Di Indonesia, rata-rata angka insiden kasus penderita DBD adalah 55 kasus untuk setiap 100 ribu penduduk. Keenam provinsi tersebut di atas, memiliki angka insiden kasus DBD di atas angka rata-rata kasus DBD nasional.
Fakta 7: Indonesia menduduki urutan tertinggi kasus Demam Berdarah Dengue tertinggi di ASEAN. Berdasarkan data Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementerian Kesehatan RI, di tahun 2010 saja, ada sekitar 150.000 kasus DBD di Indonesia.
Fakta 8: Usia penderita DBD, umumnya berada di rentang usia produktif yaitu 20-30 tahun dan tidak bergantung pada jenis kelamin. Karena risiko terkena hampir sama pada perempuan ataupun laki-laki.
Fakta 9: Presentasi
Angka Kematian akibat DBD dari tahun ke tahun mengalami penurunan, mulai dari 41,4% pada tahun 1968 menjadi 0,89% pada tahun 2009. Sayangnya, secara nyata, jumlah kematian terus meningkat dari 24 korban jiwa di pada tahun 1968 menjadi 1.317 orang pada tahun 2010.
Fakta 10: Data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan RI sejak tahun 1968-2009 menunjukkan, puncak epidemik DBD berulang setiap 9-10 tahun.
Fakta 11: Meski data statistik Dirjen PP & PL menunjukkan puncak epidemik DBD berulang setiap 9-10 tahun, namun tren tersebut mulai berubah 4 tahun terakhir (2007-2011), yaitu dengan adanya dua puncak epidemik di tahun 2007 (158.115 kasus) dan 2009 (158.912 kasus).
Sumber:
1. DR. Drh. Upik Kesumawati Hadi, MS. Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB.
2. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI.