AC Milan melawan Barcelona menjadi menu utama di perempat final Liga Champions musim ini. Namun, tiga laga lainnya dipastikan akan tetap ketat, mengingat keenam klub tersebut belum pernah saling bertemu sebelumnya.
Liga Champions sudah memasuki fase perempat final dan undian telah dilakukan kemarin, Jumat 16 Maret 2012, di markas UEFA, Nyon, Swiss. Laga Milan melawan Barcelona tentunya paling banyak menyita pecinta sepakbola dunia.
Ini adalah kali kedua Milan dan Barcelona di Liga Champions 2011/2012. Sebelumnya, kedua tim tersebut bertemu di fase grup. Saat itu kedua tim bermain imbang 2-2 di Camp Nou, dan di pertemuan kedua, Azulgrana sukses menekuk Milan 3-2 di San Siro.
Kedua tim sudah bertemu 11 kali di kancah Eropa. Barcelona unggul dengan lima kemenangan, sedangkan Milan hanya bisa meraup tiga kali kemenangan. Tapi di fase knock-out, keduanya tim baru bertemu sekali, yakni pada semifinal Liga Champions 2005/2006. Ketika itu, Barcelona menang agregat 1-0 dan menjadi juara usai menundukkan Arsenal di final.
Milan mungkin tidak beruntung sudah harus bertemu Barcelona di perempat final. Namun, pelatih Milan, Massimilano Allegri, tidak menganggap Barcelona sebagai tim favorit. Allegri menilai timnya
jauh lebih kuat dibanding saat menghadapi Barcelona di fase grup.
"Kami akan menghadapi tim terbaik di dunia, tapi kami bisa tampil bagus melawan mereka, karena kami semakin kuat dari pertemuan terakhir. Pertandingan melawan Barcelona akan mengeluarkan permainan terbaik Milan," ujar Allegri kepada La Gazzetta dello Sport.
Madrid Lebih Beruntung
Jika melihat hasil undian perempat final, maka Real Madrid dalam posisi paling menguntungkan. Tim asuhan Jose Mourinho itu hanya akan menghadapi klub asal Siprus, APOEL FC. Jika sukses mengalahkan APOEL, maka Los Blancos akan menghadapi pemenang antara Olympique Marseille melawan Bayern Munich.
Namun, Madrid
tidak bisa meremehkan APOEL yang sudah menjadi tim kuda hitam di Liga Champions musim ini. APOEL merupakan tim pertama asal Siprus yang mampu menembus perempat final Liga Champions. Hebatnya, tim besutan Ivan Jovanovi? hanya mengeluarkan dana £200 ribu (setara Rp2,8 miliar) untuk membeli pemain baru musim ini.
"APOEL menjadi kejutan besar di kompetisi ini, dan kami harus benar-benar menghormati mereka. APOEL mengalahkan Lyon pada laga dramatis 16 besar. Mereka bisa mengalahkan tekanan. Mereka tahu bagaimana untuk berjuang, jadi ini tidak akan mudah ," ujar Direktur Real Madrid, Emilio Butragueno.
Chelsea Punya Mata-mata
Chelsea yang menyelamatkan wajah sepakbola Inggris di Liga Champions musim ini akan ditantang Benfica. Perlahan tapi pasti, Chelsea semakin tampil impresif di bawah asuhan Roberto Di Matteo. Dan menghadapi Benfica, The Blues dipastikan mendapat
tambahan informasi.
Pasalnya, Chelsea memiliki David Luiz dan Ramires, yang notabene mantan pemain Benfica. Direktur Eksekutif Chelsea, Ron Gourlay, yakin kehadiran Luiz dan Ramires akan sangat menentukan langkah klub asal London tersebut ke semifinal.
"Ramires dan David Luiz sangat mengetahui isi Benfica. Kami juga sangat mengenal mereka, karena bisa mengalahkan Manchester United pada fase grup. Ini hasil yang bagus untuk kami, tapi sebenarnya tidak penting siapa yang Anda hadapi saat ini," papar Gourlay.
Munich Vs Marseille Ketat
Pertandingan ketat lainnya akan terjadi saat Munich melawan Marseille. Tampil menurun di Bundesliga, Munich justru tampil impresif di Liga Champions. Kalah 0-1 dari Basel di leg pertama, Die Roten tampil luar biasa di leg kedua dengan menang 7-0.
Marseille sendiri juga menjadi kuda hitam musim ini. Tim besutan Didier Dechamps itu menyingkirkan Inter Milan di babak 16 besar. Ini adalah kali pertama Marseille melangkah ke perempat final Liga Champions sejak menjuarainya pada 1993.
Presiden Munich, Karl-Heinz Rummenigge, menilai peluang kedua tim 50-50. Namun, mantan bomber tim nasional Jerman itu lega karena Munich harus menghadapi Marseille di perempat final.
"Mereka mampu menyingkirkan Inter Milan, kami harus hati-hati. Kami harus mendapatkan hasil bagus di leg pertama di Marseille. Jika Anda melihat undian lainnya, seperti Milan melawan Barcelona, maka kami puas dengan undian ini," tegas Rummenigge.
Drama Buta Kekuatan
Ada satu hal menarik dari hasil undian perempat final Liga Champions musim ini. Menurut data yang dinukil dari Soccerbase.com, dari empat laga yang bakal digelar di perempat final, tercatat hanya AC Milan dan Barcelona yang pernah saling bertemu.
Keenam tim lainnya, belum pernah saling bertemu. Olympique Marseille tidak pernah menghadapi Bayern Munich. Nasib sama juga dirasakan Benfica yang harus menjajal Chelsea. Begitu juga Madrid yang belum pernah bertemu APOEL.
Meski Madrid belum pernah bertarung dengan APOEL, klub berjuluk El Merengues itu pernah memiliki rekor bagus kala bertemu klub asal Siprus. Menurut situs UEFA, sepanjang sejarah Madrid sudah dua kali melawan klub asal Siprus dengan torehan menang besar 12-0 dan 14-1 (pada agregat).
APOEL sendiri pernah bertandang ke Madrid, tapi untuk menghadapi Atletico Madrid dalam fase grup Liga Champions 2009-10. Saat itu APOEL bermain kacamata di ibu kota Spanyol, sebelum kembali main imbang 1-1 di Nicosia.
Bagi Chelsea, bermain di Portugal sudah tidak asing untuk mereka. The Blues langganan bertemu dengan klub Portugal, FC Porto, dan rekor kemenangan berada di pihak mereka. Dari enam laga, Chelsea menang empat kali, satu kali imbang dan hanya satu kali kalah.