Marini, guru TK yang masih mahasiswa di sebuah kampus di Medan, sudah ditetapkan menjadi tersangka. Marini menabrak sedikitnya 17 murid TK saat mobil Avanza bertransmisi otomatis yang dikemudikannya melaju mundur.
"Kepolisian sudah memeriksa kasusnya. Dia sudah ditetapkan menjadi tersangka dan terancam hukuman 5 tahun kurungan," kata penyidik kasus itu, Ajun Komisaris Polisi Nasution.
Siapa sebenarnya Marini, gadis muda yang kini menjadi sorotan media setelah kasus kecelakaan dengan korban massal Afriyani, yang juga mengemudikan Avanza. Marini merupakan mahasiswa tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi di Medan.
Marini baru dua tahun menjadi pengajar di Taman Kanak-kanak Perguruan Buddishita Boddhicita, Medan, Sumatera Utara. Sebelumnya, Marini merupakan pegawai administrasi di sekolah itu sebelum akhirnya ditetapkan menjadi guru.
Marini tinggal bersama keluarganya di kawasan Medan Sunggal. Dia baru belajar mengemudi sekitar 6 bulan lalu. Awal mula pegang stir saat Marini membeli Avanza dengan nomor polisi BK 1272 FQ, sekitar September 2011 lalu.
Keahlian mengemudi didapat dari kursus stir mobil dari Sumatera Jadi Jaya di Jalan Krakatau, Medan. Menurut AKP Nasution, Marini baru 6 bulan memiliki Surat Izin Mengemudi.
"Namun SIMnya bukan dikeluarkan Polresta Medan melainkan dari Satlantas Polres Tanjung Balai," kata Nasution. SIM Marini dikeluarkan satu bulan sebelum dia beli mobil atau sekitar Agustus 2011.
Menurut pengakuan Marini, kata Nasution, yang bersangkutan sudah satu tahun belajar mengemudi di tempat kursus itu. Marini menjadi perbincangan karena menabrak 17 murid TK di halaman sekolahnya.
Dua diantara siswa yang ditabrak itu saat ini masih kritis dan dirawat intensif di ruang ICU RS Columbia Asia, Medan. "Yunita masih mengalami pendarahan di bagian kepalanya (gegar otak) dan mengalami luka robek di bagian tubuhnya," kata Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Risya Mustario, Sabtu 3 Maret 2012.
"Dan satu lagi Robert mengalami bengkak di wajah dan tangan kirinya patah," tambah dia. Sementara, delapan lainnya menderita luka parah.