Machu Picchu, Peru (Foto: southernexplorations)
MACHU Picchu, Kilimanjaro, dan sebuah jalan kecil di London, semua menghadapi masa depan yang pasti. Akankah keadaannya sama untuk berabad-abad mendatang? Tidak ada yang bisa menjawab.
Perubahan iklim, industri pariwisata yang berlebihan dan pengelolaan tidak baik membuat ancaman tersendiri bagi tempat wisata bersejarah. Ancaman berbagai situs wisata di dunia yang kini dapat kita nikmati dengan leluasa pun terancam tak dapat dinikmati generasi mendatang. Berikut destinasi wisata yang terancam punah, seperti diulas
CNNGo:
Machu Picchu, Peru
Sejak penjelajah Amerika, Hiram Bingham, menemukan tempat ini pada 1911, Machu Picchu telah menjadi salah satu tujuan wisata terkemuka. Tempat ini juga menjadi salah satu tujuan wisata yang paling terancam punah dengan jumlah wisatawan yang merajalela hingga mematikan jalan setapak yang dirancang khusus.
Tempat wisata terpopuler, termasuk Intihuatana, batu berukir yang masih membingungkan sejarawan, dan gerbang kontrol, di mana pengunjung dapat melihat tampilan yang dekat dengan panorama kota.
Jalur kereta api dari San Pedro di Cusco ke titik tertinggi gunung Picchu, El Arco, sejauh 112 kilometer untuk membuat akses mudah ternyata dianggap sebagai kontributor utama terhadap degradasi lingkungan. Namun, Machu Picchu bukan satu-satunya buatan manusia yang menghadapi masalah.
Para ilmuwan telah mengungkapkan, bahwa reruntuhan yang berada dekat Patahan Tambomachay menunjukkan bahwa jika wisatawan tidak menghancurkannya, maka gempa bumi mungkin yang akan melakukannya.
Gunung Kilimanjaro, Tanzania
Dengan ketinggian 5.895 meter, gunung tertinggi di Afrika ini terkenal karena puncaknya, Kibo selalu tertutup salju. Namun, puncak salju ini tidak lama lagi tidak dapat lagi disaksikan. Hampir 80 persen dari salju yang ada di puncak tersebut telah hilang sejak awal 1900-an dan ilmuwan meprediksikan akan hilang sepenuhnya pada 2033.
The Great Barrier Reef, Australia
Sebagai struktur hidup dapat terlihat dari luar angkasa, terumbu karang seluas 3.000 kilometer ini merupakan rangkaian terumbu karang terbesar di dunia karang (lebih dari 400 jenis yang berbeda), rumah bagi lumba-lumba, ikan tropis dan juga reptil. Di atas air, pengunjung dapat mengeksplorasi salah satu dari pulau-pulau yang indah dan tempat sebanyak 200 jenis burung dan satwa liar lainnya.
Tapi para ilmuwan memerkirakan umur karang menjadi sekitar 7.000 tahun, ekosistem indah, penuh dengan kehidupan, berada di ambang kematian dan diprediksi akan hilang sepenuhnya pada 2050. Polusi air dan perubahan iklim adalah beberapa penyebabnya.
Pegunungan Alpen, Eropa
Pegunungan Alpen telah diabadikan melalui berbaga karya sastra, film, dan seni. Namun bahkan pegunungan yang selalu ditutupi salju ini juga tidak kebal terhadap pemanasan global. Kini, pegunungan Alpen berada pada ketinggian yang lebih rendah dari Pegunungan Rocky, gletsernya telah menyusut dengan kecepatan tinggi. Beberapa ilmuwan memprediksi gletser ini akan hilang pada 2050. Para ahli juga menemukan bahwa puncak Mont Blanc, puncak tertinggi di Eropa Barat telah menyusut lebih dari 45 sentimeter dalam beberapa tahun terakhir.
Glacier National Park, Montana, Amerika Serikat
Taman nasional ini dulunya dipenuhi oleh gletser, namun kini telah menyusut sebesar 30 dari 150 gletser yang ada. Dengan penyusutan jumlah glester ini, aliran air juga semakin berkurang, menempatkan flora dan fauna yang ada di taman nasional ini dalam risiko tinggi.