Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) diprediksi akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Head Officer MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi, jika kenaikan BBM berkisar di angka Rp1.500-Rp2.000 per liter, IHSG akan berada dikisaran 4.150.
"Jika kenaikan di kisaran Rp1.500-Rp2.000 per USD, di IHSG maksimal berada di level 4.150," katanya dalam
sharing session di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (5/3/2012).
Dia menyatakan, jika kenaikan BBM mencapai angka tersebut, hal itu dianggap berbahaya. Lantaran inflasi diprediksi menembus 6,5 persen. Imbasnya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) atau BI Rate bisa setara dengan level tersebut. "BI Rate diprediksi bisa sekira 6,5 persen," katanya.
Selanjutnya dia memprediksi, jika kenaikan BBM di level Rp500, kemungkinan besar dengan memperhitungkan kenaikan TDL dan pangan, Inflasi sampai akhir tahun hanya mencapai 5-5,5 persen.
Selain itu posisi acuan suku bunga perbankan (BI rate) ada di kisaran 5,5-6,0 persen. Kondisi ini membuat laju IHSG diproyeksikan bisa tembus di level 4.500 sampai akhir tahun.