
|
(Analisa/war). Salah satu pusat perbelanjaan di kota Beijing. Ini menjadi
|
Oleh : War Djamil. INI bukan informasi yang luar biasa. Mungkin pihak-pihak terkait sudah maklum. Namun diharap menjadi perhatian, agar dapat coba dikaji, guna memungkinkan diterapkan. Ada paket wisata yang unik. Dikemas matang. Terprogram dengan baik. Jalinan kerjasama antar instansi yang begitu terpadu. Arahan
Terlihat sederhana. Tetapi, kebijakan yang tegas dengan kontrol dan monitoring yang maksimal. Paket wisata unik itu begini: Turis dibawa ke beberapa lokasi yang ditangani pemerintah dan dikelola swasta. Di tempat itu, ada peragaan. Turis boleh membeli sebagai cenderamata atau untuk keperluan khusus.
Hasilnya apa - Pertama, pabrik dan pasar yang di bawah pengawasan pemerintah atau milik swasta dapat hidup dan berkembang, karena produknya laku. Perputaran uang di pasar-pasar, memberi keuntungan bagi banyak pihak. Kedua, lapangan kerja terbuka. Artinya, pabrik dan pasar itu menyerap tenaga kerja. Ketiga, produksi lokal laris bagai "kacang goreng" karena bagi turis, harganya tergolong terjangkau.
Mengapa paket wisata unik ini dapat dijalankan - Pemerintah memberikan arahan yang tepat dan tegas kepada penyelenggara pariwisata (baca : Biro-biro perjalanan) agar ada pilihan kunjungan ke pabrik serta pasar tertentu. Monitoring yang rapi, menyebabkan pihak "tour operator" tak berani mengalihkan objek wisata yang sudah disusun.
Putri Diana
Sebagai contoh yang sempat saya saksikan selama di Shanghai. Ada grup turis mancanegara yang berkunjung ke Taman Yu dan Chenghuang Market. Tidak lupa, diajak ke pusat perjualan sutra. Nah, turis dapat memilih aneka busana, seprei dan sarung bantal, kipas dan lukisan foto yang semuanya dari bahan sutra. Saat Anda di dalam silk-shop itu, mungkin tak cukup satu jam. Sebab dibawa ke ruangan proses ulat sutra dan peralatan tenunannya.
Khusus lukisan foto, saya melihat wajah Putri Diana dalam busana merah lengkap mahkota di kepalanya. Harga lukisan dari sutra itu 80 ribu Yuan atau setara Rp.116 juta. Fantastik ! Wajar, lukisan itu memang sangat indah.
Pilihan lain, Anda akan diajak ke Shanghai Than/The Bund di pinggir Sungai Huangpu, lalu berbelanja ke Nanjing Road.
Tirulah
Bagaimana di Beijing - Serupa. Anda pasti akan ke beberapa lokasi. Misalnya : Tiga pasar yaitu Wang Fu Jing Market dan Qian Men Market. Paling populer Ya Xiu Market di mana turis biasanya habis-habisan. Sebab, di sini mirip Mangga Dua atau Pasar Tanah Abang di Jakarta. Atau mirip Pasar Petisah di Medan. Mengapa - Karena bisa tawar sampai 50 atau 60 persen dari "harga awal" yang ditawarkan.
Lalu ke Tea-shop, di sana mendapat penjelasan tenang aneka dan manfaat teh China untuk kesehatan dan kenikmatan minum teh. Juga akan ke Pearl-shop, dengan tawaran anting-anting, gelang, yang terbuat dari mutiara. Dijelaskan dengan gamblang proses pembiakan mutiara hingga menjadi perhiasan.
Tidak lupa, Anda dibawa ke pengobatan tradisional dengan herbal China. Uniknya, di situ ada profesor herbal yang siap memeriksa kesehatan Anda sekaligus memberi solusi dengan herbal apa yang cocok.
Ingat ada perbedaan. Harga tetap (fixed price), di kawasan pasar-pasar pemerintah. Dan, silakan tawar dengan alot agar dapat murah saat belanja di pasar swasta.
Di beberapa lokasi itu, saya bertemu dengan rombongan turis dari Malaysia, Aceh, Medan, Jakarta. Juga turis dari India dan Eropa.
Tak sulit berkomunikasi dengan penjual, selain bahasa Inggris, silakan dengan bahasa "kalkulator" yakni gantian menekan angka kalkulator untuk menawar.
Saya pikir, boleh ditiru paket wisata unik itu. Sisi-sisi positip, terutama terkait bisnis, mengatasi pengangguran dan penjualan produk yang laris manis.
Tentu saja, devisa diraih dalam jumlah besar, dari kedatangan turis !