Sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
mengusulkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai calon presiden dari partai mereka pada pemilu 2014. Rencana itu mendapat respon dari Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Akbar Tandjung.
Akbar menyarankan PPP melakukan konvensi secara terbuka untuk menentukan calon presidennya. Sebab, kata Akbar, Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali masih memiliki peluang sebagai kandidat calon presiden.
"Yang mendukung Suryadharma Ali juga ada. Kalau mau terbuka dan demokratis lakukan saja konvensi," kata Akbar di Jakarta, Rabu, 7 Maret 2012.
Namun, Akbar menyatakan sah saja apabila JK menerima dukungan PPP ini, hal itu sah-sah saja.
"Kalau secara opini dia didukung oleh PPP bisa saja, tapi secara formalnya itu bisa dipastikan setelah diketahui berapa dukungan suara PPP dalam pemilu yang akan datang," kata dia.
Akbar menilai dukungan sejumlah DPW PPP kepada Jusuf Kalla tersebut belum merupakan pernyataan resmi dari Partai PPP. "Itu belum merupakan putusan resmi dari PPP. Memang ada DPD-DPD yang menginginkan Pak JK, tetapi secara totalitas belum diketahui, belum tentu semuanya," ungkapnya.
Menurut mantan Ketua DPR itu, untuk mengajukan seorang calon presiden, sebuah partai harus mendapat dukungan sebesar 20 persen. "Jadi kalau partai tidak bisa mendapatkan dukungan 20 persen, berarti harus ada gabungan parpol," tuturnya.