UNTUK Anda pencinta alam, ada baiknya bertualang ke Gunung Batur, Bali yang menawarkan pesona luar biasa. Apalagi, destinasi ini merupakan salah satu unggulan yang diusung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2012.
Gunung Batur salah satu gunung api yang masih aktif dengan ketinggian kira-kira 1.717 meter di atas permukaan air laut. Menurut catatan sejarah, Gunung Batur telah beberapa kali metelus, yakni pada 1917, 1926, 1965, dan 2004. Letusan 1926 adalah yang terbesar karena menelan banyak korban jiwa.
Terletak di barat laut Gunung Agung, panorama Gunung Batur sungguh memesona dengan dikelilingi kaldera berukuran kurang lebih 13,8 x 10 km dan merupakan salah satu terbesar dan terindah di dunia.
Dharma Wijoyanto (27), salah seorang turis yang pernah datang, mengaku terkesan karena selain gunung, di Batur juga terdapat pemandangan indah Danau Batur yang merupakan danau terluas di Bali.
“Paling bagus untuk menikmati suasana di sini adalah saat siang hari sambil menikmati makan siang,” tuturnya, ketika dihubungi
okezone, belum lama ini.
Danau ini terletak di kaki Gunung Batur dan diyakini merupakan sebuah kaldera purba. Kaldera atau kawah raksasa itu diduga terjadi akibat letusan dahsyat Gunung Batur ribuan tahun lalu. Kaldera tersebut kini digenangi air yang menjadi sumber air dari sebagian besar lahan pertanian di Bali.
Air dari danau mengalir ke hampir seluruh sungai besar di Bali seperti Sungai Unda di Bali Selatan, Sungai Suni di Bali barat, dan Sungai Bayumala di Bali Utara. Dari aliran sungai itulah, air Danau Batur kemudian dibagi-bagi dengan tata aturan khusus yang disebut subak.
Dharma mengatakan, di pinggir danau berdiri Pura Batur sebagi tempat pemujaan Betari Danu, yakni manifestasi Tuhan dalam fungsinya sebagai dewi pelindung pertanian. “Pesona wisata Danau Batur tentulah pada pemandangan yang indah. Dan, kalau wisatawan mau menikmati pemandangan indah itu, tempat terbaiknya adalah daerah Panelokan-Kintamani," imbuhnya.
Dari trotoar di pinggir jalan Raya Bangli-Singaraja, menurut Dharma, wisatawan dapat melihat hamparan danau dengan airnya yang biru lembut berpadu sosok Gunung Batur yang kokoh menjulang, dan Bukit Abang yang hijau subur. Keindahan alam Bali, khususnya Gunung Batur, juga menarik bila dinikmati saat matahari terbit (
sunrise).
“Untuk mendaki Gunung Batur, Anda menuju ke kaki Gunung Batur di Kintamani. Perjalanan dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, Denpasar, Legian, dan sekitarnya menuju kaki Gunung Batur ditempuh kurang lebih dua jam dan kita sampai di
start point pendakian Gunung Batur, di Pura Jati Toya Bungkah Kintamani sekitar pukul 04:00 dini hari,” tuturnya.
Dharma menambahkan, setelah melapor di Pos Pendakian, petualangan mendaki Gunung Batur akan segera dimulai dan ditemani
guide local yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Pendakian Gunung Batur (HP2GB). “Pendakian ke puncak Gunung Batur ditempuh kurang lebih dua jam dan di sini, Anda akan menikmati pemandangan merahnya langit timur sebagai tanda akan terbitnya matahari pagi. Juga, Anda akan disuguhkan pemandangan Gunung Agung bersama puncak Gunung Rinjani yang ada di Lombok,” paparnya.
Dharma melanjutkan, saat mencapai puncak Gunung Batur, Anda dapat melihat pemandangan Danau Batur, kawah Batur, Gunung Agung, lahar yang telah dingin, Gunung Penulisan, dan perbukitan yang luas. Setelah menikmati matahari terbit, perjalanan dilanjutkan dengan naik ke puncak yang lebih tinggi guna menikmati demo memasak telur atau pisang pada air panas yang di keluarkan oleh Gunung Batur.