Sebuah operasi keamanan yang digelar Pemerintah Suriah di Kota Homs mengungkap dugaan keterlibatan CIA, Mossad, dan korporasi militer swasta Amerika Serikat (AS) Blackwater terkait krisis politik yang tengah melanda Suriah.
Dugaan keterlibatan badan intelijen AS dan Israel itu muncul setelah otoritas Suriah mengklaim, pihaknya menemukan bukti yang menunjukkan bahwa sekira 700 pemberontak bersenjata yang berhasil dilumpuhkan di wilayah Baba Amr menggunakan senjata buatan AS, Eropa, dan Israel.
"Pemberontak bersenjata yang ditangkap itu berkewarganegaraan Negara-negara Arab, termasuk di antaranya negara Teluk, Irak dan Lebanon. Di antara mereka juga terdapat anggota intelijen Qatar dan pejuang dari Afghanistan, Turki serta beberapa dari mereka juga diketahui berasal dari beberapa negara Eropa seperti Prancis salah satunya," ujar ahli hubungan strategis Suriah Salim Harba, seperti dikutip
Al-Manar dan diberikan
Rt.com, Kamis (8/3/2012).
Habar juga mengungkapkan bahwa para pemberontak itu memiliki pusat koordinasi yang didirikan di Qatar yang disponsori oleh AS dan Negara-negara Teluk. Menurut Habar, keberadaan pusat koordinasi ini juga didukung oleh badan intelijen masing-masing negara seperti CIA dan Mossad. Bahkan Dewan Transisi Suriah pun dikabarkan turut bergabung untuk mengkoordinasikan para pemberontak di Suriah itu.
"Pasukan Suriah juga menemukan sebuah terowongan dan berbagai peralatan di dalamnya. Tidak hanya itu Suriah pun memiliki dokumen serta bukti berupa pengakuan para pemberontak yang dapat memukul mundur semua pihak asing yang terlibat dalam krisis Suriah. Bukti itu dapat membuat perubahan situasi keamanan dan politik tidak hanya bagi Suriah namun juga dalam tingkat regional," ujar Harba.
Presiden Suriah Bashar al Assad telah berulang kali menegaskan krisis yang terjadi di Suriah sejak Maret 2011 lalu itu adalah pemberontakan yang didalangi serta didukung oleh pihak asing dan sama sekali bukan demonstrasi yang bertujuan untuk menuntut dilakukannya perubahan.
PBB sendiri beberapa pekan lalu mengumumkan korban tewas akibat krisis Suriah telah mencapai lebih dari 7.500 orang dengan 100 orang dilaporkan berada dalam kondisi sekarat setiap harinya