Ducati Evo 848 itu produksi 2012 dan baru satu bulan dipakai Jonni Ardi. Tapi, pengusaha kerudung (27) di PS Tanah Abang itu ingin memberi warna baru pada moge asal Italia tersebut. Alasannya, tampilan motor masih terlalu simpel. "Selain juga ingin tampil beda sekaligus memberikan nilai lebih untuk motor ini," jelasnya.
Untuk memberi sentuhan, ia terinspirasi dengan tampilan Ducati Xerox 1098 besutan Michel Fabrizio yang berlaga di kejuaraan dunia superbike (world superbike=WSBK). Alhasil, bodi moge dicat ulang lengkap dengan grafis mirip sponsor di motor Michel. Selain fairing, Jonni juga menambah aksesori agar tongkrongan moge kian
sporty. Seperti pemasangan elemen karbon dari Puig yang terdapat di
dashboard, cover swing, rear hugger dan
cover panel.
"Pemakaian karbon ini bukan hanya untuk penampilan, tapi juga sebagai pelindung, khususnya di kaki. Karena, jalur knalpot dekat dengan posisi foot step," tambah pria tambun itu.
Selain itu, pemakaian titanium silver dan merah dari produk
aftermarket Rizoma diberikan pada
footstep depan, tabung oli rem (reservoir), cover radiator,
cover v-belt, cover qer depan, serta
frame slider dari Race Craft. Penampilan yang sudah ramai ini diimbangkan juga dengan knalpot baru dari Two Brothers.
"Selain untuk meningkatkan tenaga, juga mengejar penampilan buritan yang lebih ramping, mengingat knalpot standar Evo masih terlalu besar menurut saya," ujar pria yang baru menikah April lalu ini. Untuk semua perubahan ini, lanjutnya, hanya dilakukan dua minggu. "Kalau soal budget, no comment," candanya.